[Close]


.: ANNYEONG :.

you just entered
our BABO Princess blog~!
feel free to navigate around :)
drop comments to my posts
and don't forget to leave a tag ^^
thanKYU
-babo-
Babo Princess ♥
CHU~
We
Babo
STUFFS
LINKS
SITE
© All rights reserved 2009 | Layout by Lhezs Tan
nu yeppi o



Baby U Turn it up now
Babo Princess

unlovedgurltan.
Babo princess imnidaaaaa. Nadia, Ayu, Leony and Apri Loves Super Junior, TVXQ, Girls Generation and color PINK. Addicted to K-Pop. Craves for pizzas and ice cream. Super Junior, TVXQ. Love them so much

Want to Follow Us?

Friendster | YouTube | Blogskins

Chit Chat

Bonamana

the named we~

Korea’s Most Handsome Artists Ranking 2010
the...
happy BABO PRINCESS~!!
It's 2 AM
Hwaiting!!!
Cute Pet's~ (really?????) mmmmm.....
this 'baby' is definitely mine ;)
BULGOGI (Korean Barbecue)
Just Take A Look at Them Now
last gift


SHINee

December 2009
February 2010
March 2010
April 2010
May 2010
June 2010
July 2010
August 2010
September 2010
December 2010
January 2011
March 2011


La La La La

Sunday, February 28, 2010 @ 11:07 PM
`Sepanjang Jalan . . .

1 Comment Here

Hana dul set..

Sorry, sorry nih sebelumnya karena lammmmmaaaaa banget ngga posting. hhehe~ Maklum sibuk banget (boong). Maka sebagai permintaan maaf, di penghujung februari yang penuh cinta ini saya akan berbaik hati membagi anda cerita menarik yang sayang jika dilewatkan.

Oke. Saya memilih kejadian ini untuk di-share bukan karena apa, hanya karena masih (lumayan) segar dalam ingatan saja.

Jadi, suatu kali di hari jumat yang agak panas (19 februari), empat orang yeppo yeoja yang terdiri dari Princess Lee a.k.a ranger merah, Babo Nachan a.k.a ranger abu-abu, Babo Ayu a.k.a ranger kuning, dan Babo Apri a.k.a ranger ungu, berniat untuk mengunjungi toko buku sepulang menuntut ilmu di bangku kuliah. Satu hari sebelumnya kami sudah menetapkan Grand Indonesia sebagai TKP dan dengan tujuan utama yaitu Gramedia.

Perjalanan dimulai dari Gedung Daksinapati yang lagi di renov sampai gerbang Labschool yang rame abang jualan. Perjalanan dari Daksin sampai Labschool lumayan jauh, apalagi kalo ditempuh dengan berjalan kaki seperti kami, dan apalagi jika anda bersama Ranger Ungu yang sepanjang jalan omongannya cuma ‘sepatu gua jebol, sepatu gua jebol, beli lem dulu kek!’, Sungguh membuat hati gerah. Tapi sebagai teman yang baik, kamipun menuruti keinginannya untuk transit sejenak di tempat abang fotokopi untuk membeli lem. Dan seorang Ranger Kuning yang sok-sokan baik hati pun berinisiatif untuk meminta lem pada petugas fotokopi, tetapi tahukah anda sodara-sodara jika yang ia mau beli adalah lem kertas cair! Ranger Abu-abu yang mendengar adanya kesalahan langsung menoyor kepala si Ranger Kuning. Ranger Merah yang oke ini juga ikutan noyor padahal dia lagi sibuk nelpon presiden Aljazair.

Setelah membeli lem yang benar dan membubuhkannya pada sepatu yang mangap-mangap itu, kamipun menelusuri jalan pemuda yang panjang untuk menunggu bis 973 sambil mengunyah batagor dalam plastik yang dibeli dengan harga sangat murah, 2ribu rupiah. Agak lama kami menunggu bis 973, sampai hampir tergoda rayuan busway yang seliweran di depan kami. Setelah membeli dua Aqua botol dingin, akhirnya bis alternatif (karena 973 agak susah ditunggu) menuju Grand Indonesia pun melintas dengan lambatnya. Akhirnya kami memutuskan untuk naik bis itu saja (P.16), dengan tidak lupa menawar ongkos dulu sebelumnya. Karena tarif normal P.16 kan Rp. 6000, karena kami cuma mau numpang sampe HI jadinya ditawar Rp. 2000, untung si abang kenek mau.

Baru sampe dalam bis dan saya belum juga menempelkan pantat pada bangku yang empuk, tiba-tiba ada keriuhan antara Ranger Abu-abu dan Ranger Ungu. Haduhh apa lagi ini?. Ternyata Ranger Abu-abu kegirangan karena AC-nya boleh diarahin ke dia semua. FYI Ranger Ungu ngga betah gitu kalo ada di bis yang pake AC, samaan nih penyakitnya kaya si Ranger Kuning. Dan lucunya lagi sepanjang perjalanan kali ini Ranger Ungu omongannya ngga jauh dari ‘masih jauh ngga?’ atau ‘udah mau sampe belom?’. Hahahahaha… Untuk mengatasi kepusingannya, diapun memutuskan untuk tidur dan bersandar pada jendela bis. Belum ada setengah jam Ranger Ungu tidur, ternyata kami sudah (hampir) sampai di tempat tujuan. Turun di Tosari, kami berjuang melewati jembatan penyebrangan yang lumayan panjang. Tapi kelelahan itu seperti terbayar di akhir dengan tingkah Ranger Ungu yang sok tau ngambil jalan lurus setelah turun jembatan, padahal seharusnya kan belok kiri. Haduh haduhhh…

Setelah melewati jalanan cukup panjang, kamipun akhirnya berhasil masuk ke dalam Grand Indonesia yang sejuk. Langsung kami melenggang menuju Gramedia yang lokasinya sudah sangat kami hafal sehingga tak lagi memerlukan bantuan peta. Ada lagi kejadian lucu (tetapi menegangkan bagi Ranger Abu-abu) di dalam lift dimana saat lift yang sudah tertutup tak kunjung bergerak naik atau turun. Ranger Merah inipun sedikit panik dan mulai celingukan kanan kiri. Tapi tak berguna karena isi dalam lift cuma kami berempat dan Ranger Abu-abu sudah panik tingkat 3. Sayapun berinisiatif untuk memencet tombol untuk membuka pintu dan tiba-tiba lift tersebut bergerak naik. Kepanikan pun teratasi. Tetapi belum juga lima detik dalam kelegaan tau-tau itu lift ngga mau berhenti dan terus naik sampe lantai 6! Bayangkan seperti apa paniknya orang-orang di dalam situ. Saya bertambah panik saat Ranger Abu-abu berulang kali bilang ‘pengen keluar!’, ‘udah ah, keluar aja yuk!’. Paniknya udah level 14 sepertinya. Buset dah dia pikir ini di dalem rumahnya sendiri, seenak-enaknya minta keluar. Akhirnya Ranger Merah yang oke ini pun menenangkan ranger-ranger yang lain dan segera memencet tombol angka 2. Rupanya tadi saya lupa mencet tombol tujuan. Hehe.. mian.

Oke, pergumulan dalam gramedia kita skip aja gimana? Soalnya ngga ada cerita lucu yang harus dibagi, serta buku yang kita caripun tak ada. Majalah Korean-Pop yang dicari Ranger Kuning pun tak kami dapatkan disana. Diantara kami berempat yang membeli buku hanya Ranger Abu-abu, itupun bukunya ditemukan oleh Ranger Merah di detik-detik terakhir pencarian. Setelah Ranger Kuning membayar buku tersebut di kasir, kamipun cabut menuju West Mall untuk mencari makan siang. Perjalanan yang (lagi-lagi) jauh membuat dua kadal (Ranger Abu-abu dan Ranger Ungu) terus menerus berkicau dengan suara sumbangnya. Mereka berdua ngga berhenti bilang ‘jauh amat siii’, ‘udah dong kaki gua lecet nih’, ‘mau makan di mana sih?’. Ranger Kuning dan Ranger Merah yang bijak hanya bisa bilang ‘sabarrr’. Ternyata memang perjalanan menuju Burger King tak semudah yang anda kira sodara-sodara, karena beberapa kali kami tergoda oleh toko-toko lain yang menarik minat. Seperti konter baru Roti Boy yang menawarkan diskon 50%, atau tempat menjual peralatan Scrapbook yang koleksinya sangat-sangat bagus, tetapi karena harganya diatas rata-rata jadi terpaksalah kami menahan diri untuk ngga ngamuk ke mba-mba yang jual (lho!). Setelah godaan Scapbook, kami terbuai oleh godaan Cupcakes aneka warna aneka rasa. Godaan yang satu ini harganya ngga terlalu mahal, tetapi kami tetap tidak membelinya. Karena setelah di dekati sepertinya rasanya tak seenak penampilannya (sok tau mode on). Godaan terakhir yang akhirnya membuat kami menyerah datangnya dari Breadtalk yang memajang cheese cake andalannya. Setelah mondar-mandir memilih cake yang kelihatannya enak, kamipun memutuskan untuk membeli blueberry chesse cake seharga 13ribu dan choco fudge seharga 15ribu, masing-masing satu slice. Walaupun belinya hanya dua slices tapi kami tetap minta sendok sejumlah empat buah, sesuai dengan jumlah mulut yang memakannya.

Setelah membayar cake-cake tersebut, kami langsung meluncur menuju outlet Burger King dan segera memesan. Walaupun awalnya agak bingung karena sudah lama tak mengunjungi Burger King bersama (ini first timenya Ranger Ungu merasakan nikmatnya Burger King). Setelah berdebat dengan argumen masing-masing akhirnya kami memesan Single Beef Baccon dan Coke Float dengan total harga 104ribu. Sayangnya Burger King nan nikmat tersebut tak bisa bertahan lama dalam genggaman kami. Dengan mudahnya burger-burger tersebut masuk ke dalam mulut dan perut kami berempat. Puas sekali rasanya. Tetapi keganasan tak berhenti sampai disini, karena dua slices cake masih menanti. Pertama-tama kami mencoba blueberry cheese cake, tapi lama kelamaan rasa eneg melanda. Segera kami beralih pada choco fudge yang ternyata rasanya lebih enak. Nyamm…Nyamm.. Karena choco fudge yang enak tersebut jumlahnya terbatas maka kamipun berebut untuk menyendoknya. Bahkan Ranger Merah sampai menyelupkan sendok kue Ranger Ungu ke dalam saus sambal, karena kesal dengan ulah Ranger Ungu yang tanpa dosa menghapiskan topping cokelat yang jadi incaran semua pihak. Tapi dasar kucing kampung, bukannya marah Ranger Ungu malah lanjut makan langsung pakai tangan! Dasar!

Destinasi kami selanjutnya adalah The Food Hall, tetapi pejuang yang masih sanggup melakukan tantangan ini hanya Ranger Abu-abu dan Ranger Merah. Sementara Ranger Kuning dan Ranger Ungu memilih untuk menunggu dan bersantai di sofa sambil mengancam meminta kami untuk mempercepat langkah. Di The Food Hall kami berniat membeli beberapa macam camilan untuk piknik kita selanjutnya di Monas (tapi ternyata piknik ini gagal terselenggara). Sebelum ke Food Hall Ranger Abu-abu dan Ranger Merah menyempatkan diri mampir ke Kinokuniya sebentar sekedar cek ombak, karena ngga ada yang dibeli pula. Tapi saya sempet lihat majalah terbitan Jepang yang memasang Joe Cheng sebagai covernya. Oh dokter Jiang Zhi Shu!!

Selesai di Kinokuniya kami berdua lanjut ke The Food Hall dan langsung ke konter makanan ringan sejenis chiki. Dengan sombong kami mengambil tiga bungkus chiki impor yang harganya rata-rata 10ribu-an. Selain chiki kami juga mengambil ebi katsu dan siomay siap saji, cokelat isi kacang (sejenis cha-cha) yang bentuknya mirip telur puyuh ukuran kecil, beberapa permen cincin, biscuit picco rasa stoberi, dan cokelat almond (sejenis soyjoy). Tidak lupa pesenan Ranger Abu-abu yaitu hansaplast juga kita beli. Untuk barang yang terakhir saya sebut, susah sekali loh mencarinya, mata kami sampai nyasar ke rak-rak yang menjual alat kontrasepsi. Hal ini yang membuat Ranger Abu-abu dan Ranger Merah terbahak di dalam situasi panik yang diburu-buru. Selesai membayar semua belanjaan yang totalnya mencapai angka 140ribu, kami berdua langsung menghampiri dua bocah malang yang duduk di sofa di dekat seorang oma berumur. Melihat Ranger Abu-abu dan Ranger Merah datang dengan cantiknya sambil membawa kantong belanjaan, Ranger Kuning dan Ranger Ungu justru mencak-mencak karena merasa sudah terlalu lama menunggu, ditambah merasa ngeri dengan oma yang ada di dekat mereka. Aneh. Padahal menurut saya oma itu cantik dan sexy seperti boneka poppy (hueekkk!).

Mengingat sudah pukul 5 sore, kamipun mempercepat langkah untuk menuju halte busway idaman dengan tujuan pertama shelter Harmoni. Nah, di shelter Harmoni inilah baru kami berpisah. Ranger Kuning melanjutkan destinasi ke Shelter Cempaka Mas, Ranger Ungu mengantri di barisan dengan tujuan shelter PGC, sementara Ranger Abu-abu dan Ranger Merah melanjutkan ke shelter Lebak Bulus. Jalanan Jakarta sore itu macet sekali, mungkin karena tragedi banjir yang sedang naik daun atau karena apalah saya ngga ngerti. Saat itu yang saya pikirkan hanya ‘secepat mungkin bermigrasi ke Seoul’. Saking muaknya dengan kemacetan Jakarta yang tak kunjung padam, maka setiap terjebak macet saya selalu berpikiran ingin segera pindah ke Korea!. Namun di tengah kemacetan yang membuat saya mulas, tiba-tiba hape saya bergetar tanda masuknya sebuah pesan singkat. Ah, ternyata dari Ranger Kuning. Tapi tahukah anda apa yang ia tuliskan melalui pesan singkatnya? Ia mengatakan bahwa Ebi Katsu yang tadi saya beli, dan sekarang ia bawa ternyata sudah melewati tanggal kadaluarsa! Ranger Merah langsung menyampaikannya kepada Ranger Abu-abu. Kami berdua kesal bukan kepalang, walaupun masih curiga dengan keakuratan berita tersebut. Dan ternyata benar saja, sekitar 30 menit kemudian Ranger Kuning kembali mengirim saya sms guna meralat berita yang baru saja ia siarkan. Ohhh, yormaderfader!. Sudah saya duga sebelumnya, dia pasti keliru. Kemudian Ranger Abu-abu dan Ranger Merah pun berpisah karena Ranger Merah harus turun di shelter Pondok Indah 2 yang saat itu sedang dilanda pemadaman listrik. Saya tiba di rumah sekitar pukul 9 malam dan disusul Ranger Abu-abu yang jam 10 malam!!

Yeahh.. begitulah cerita yang dapat saya bagi kepada anda semua. Bagaimana? Menarik bukan? Mohon maaf apabila ada pihak yang tersinggung atau sakit hati setelah membaca tulisan ini, jika memang ada tolong anggap ini sebagai sebuah hiburan yang sangat menarik untuk ditertawakan. Dan harap dimaklumi apabila banyak kekurangan, karena saya masih murid trainee. Terima kasih sudah menyempatkan untuk membaca. Sampai berjumpa di cerita kami berikutnya. Bye~!



with a bunch of happiness,

Princess Lee

P.S. pembagian peran dengan menggunakan identitas warna tersebut saya berikan bukan berdasarkan warna kesukaan, tetapi berdasar pada warna switter yang sedang kami order secara online, dan sekarang kami sedang tidak sabar untuk menunggu petugas Tiki mengantarkannya pada kami.

Labels: ,


Sunday, February 7, 2010 @ 5:16 PM
`Nyum Nyum Nyumm~

0 Comment Here


Annyeong~
ngga ada postingan baru sepertinya, so~ aku aja deh yg mosting!
aku ingin berbagi rasa nih.

Tadddaaaaa!!!
hahahaakkk~ ini adalah telur dadar buatan Nadia yg bagusss. *biasanya ancur.
namanya "EGGYO" hoho.
karena lg kelaperan, gw bisa-bisain bikin nih "EGGYO"

Ok. sambil ditemani lagu Ost-nya You're Beautiful yg yahud-yahud,
berikut adalah bahan-bahan & cara pembuatannya ala Nadia.
>telur 1 butir (sesuka chingu berapa. tadi-nya pengen 2, tapi adanya cuman 1 d kulkas)
>cabe rawit 1 (1 aja udah pedessssss bgt)
>sawi 1 helai (di kulkas adanya itu)
>blueband secukupnya, biar asin dikit.
>kecap
>keju
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
>Pertama, sediakan mangkuk.
>ulek cabe rawit agar hancur.
>iris-iris sawi tipis tipis.
>pecahkan telur ke mangkuk yang telah disediakan, kocok kocok.
>masukkan cabe rawit & sawi tersebut. kocok kocok.
>masukkan kecap sesuka yang anda mau. kocok kocok.
>panaskan blueband di atas penggorengan.
>kalau sudah meleleh blueband-nya, pelan-pelan tuangkan yang sudah di kocok-kocok tadi ke dalam penggorengan tersebut.
>kalo chingu udah merasa telurnya matang, angkat deh.
>taro d piring dan taro juga keju d atasnya.
>dan jadilah "EGGYO"

hahaha. mantap deh. rasanya rasa kyuhyun. LOL.
gw ga bisa masak. Kyu mau ngga makan ini.. enak loh! mashita~ sarangeun mashita.
nyam nyam nyam nyam~

oiya. u're beautiful keren!!!!!!!!!
tae kyungggg i love u~
i hate si iblis uee!!


bye bye! chu~